Klub Manchester United mendapati Zirkzee dan Casemiro bermain buruk pada laga penutupan tahun 2024 ini dengan catatan yang sangat jelek.
Dua nama ini, yang sebelumnya diharapkan menjadi pilar untuk tim masing-masing, Manchester United dan Newcastle United, malah menuai kritik tajam akibat penampilan mereka yang tidak memuaskan dalam pertandingan terakhir sebelum pergantian tahun. Dibawah ini FOOTBALL GEARKIT akan membahas tentang Zirkzee dan Casemiro bermain buruk akhir tahun ini.
Penampilan Joshua Zirkzee
Joshua Zirkzee, yang didatangkan oleh Manchester United dari Bologna dengan harapan bisa memberikan kontribusi besar. Mengalami kemunduran yang dramatis pada akhir tahun ini. Penyerang muda asal Belanda itu memulai pertandingan melawan Newcastle United dengan harapan untuk menunjukkan kualitasnya di depan publik Old Trafford, namun harapan tersebut tidak terwujud.
Pada laga yang berlangsung pada tanggal 30 Desember 2024, Zirkzee hanya mampu bermain selama 33 menit sebelum ditarik keluar oleh manajer Ruben Amorim. Keputusan untuk menggantinya sangat merugikan, karena hal itu terjadi setelah United tertinggal dua gol lebih dahulu akibat dua gol cepat dari Alexander Isak dan Joelinton.
Keputusan Amorim untuk mengganti Zirkzee mendapat reaksi negatif dari penonton. Di mana banyak di antara mereka menyambutnya dengan boo saat ia meninggalkan lapangan. Secara statistik, penampilan Zirkzee sangat mengecewakan, di mana ia hanya berhasil menyelesaikan tiga operan dan kehilangan penguasaan bola sebanyak tujuh kali.
Eksploitasi dari posisi yang seharusnya memberikan peluang lebih, malah membuatnya terlihat semakin tidak berdaya di lapangan. Performa ini menjadi salah satu dari banyak penampilan buruk yang membuat penggemar mulai meragukan kemampuan Zirkzee untuk beradaptasi dengan budaya permainan di Liga Premier.
Pascakegelapan performa tersebut, spekulasi mengenai masa depan Zirkzee di Manchester United pun menghangat. Beberapa laporan menyebut bahwa Juventus mungkin tertarik untuk meminjam pemain berusia 22 tahun ini untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Dusan Vlahovic yang cedera.
Dengan harapan baru untuk memulai karirnya di Serie A, Zirkzee mungkin akan mempertimbangkan kembali langkahnya di musim depan. Terutama jika situasi di timnya saat ini tidak berubah. Ini mungkin menjadi kesempatan bagi dirinya untuk mendapatkan waktu bermain yang lebih baik di liga yang lebih santai, serta kembali menemukan kepercayaan diri yang hilang.
Zirkzee tampil fenomenal selama masa peminjamannya di Bologna, di mana ia berhasil mencetak beberapa gol penting. Namun, kembali ke Manchester United ternyata penuh tantangan.
Casemiro Jadi Mantan Bintang yang Kini Tenggelam
Sementara itu, Casemiro, yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu gelandang bertahan terbaik di dunia, kini mendapatkan sorotan tajam atas penampilannya yang menurun di Manchester United. Di tahun 2024, performanya menjadi sangat tidak konsisten, dan hal ini semakin terlihat dalam kekalahan timnya melawan Newcastle, di mana ia gagal memberikan kontribusi signifikan di lini tengah.
Dengan pengalamannya di Real Madrid, di mana ia menjadi bagian dari tim yang sangat sukses, kemerosotan performa Casemiro menjadi sorotan tajam media dan penggemar.
Di bawah kepemimpinan Amorim, Casemiro terlihat kehilangan kendali atas permainan. Dan dalam banyak kesempatan melawan Newcastle, ia tampak terjebak di antara langkah-langkah taktis yang tidak berjalan.
Dalam pertandingan tersebut, ia mengalami kesulitan untuk memenangkan duel di lini tengah dan mudah sekali dilewati oleh gelandang lawan. Terutama oleh Bruno Guimarães yang sangat dominan dalam penguasaan bola. Statistik menunjukkan bahwa Casemiro mengalami penurunan jumlah sapuan dan intersepsi dalam setiap pertandingan, yang mencerminkan menurunnya efektivitasnya sebagai pengatur permainan.
Reaksi dari media dan pundit terhadap performanya pun tidak kalah tajam. Alan Shearer, pundit legendaris, bahkan menyebut penampilan Casemiro melawan Liverpool sebelum pertandingan Newcastle sebagai “amatir” dan “memalukan,” yang semakin menambah beban mental bagi pemain asal Brasil tersebut.
Baca Juga: PSM Ajukan Banding: ‘Kami Sudah Minta Wasit Hentikan Laga’
Apa yang Terjadi Dengan Mereka?
Kedua pemain ini terjebak dalam situasi yang mencerminkan krisis yang lebih besar di dalam tim mereka. Manchester United saat ini menghadapi dilema besar dengan performa mereka yang tidak konsisten dan tren kekalahan yang terus berlanjut.
Sementara itu, Zirkzee, yang diharapkan bisa mengisi kekosongan di lini depan. Justru terperangkap dalam tekanan yang sangat tinggi dari para penggemar yang sudah kehilangan kepercayaan akan kemampuan tim tersebut.
Dari segi taktik, Amorim tampaknya mengalami kesulitan dalam menemukan komposisi tim yang tepat untuk memaksimalkan potensi pemainnya.
Dengan Zirkzee yang tidak mampu beradaptasi dengan gaya bermain yang diinginkan dan Casemiro yang tampak kehilangan sentuhan magisnya. Kedua pemain ini perlu segera menemukan kembali bentuk permainan terbaik mereka jika ingin menghindari tarnished reputasi mereka. Terutama ketika fans United mulai meragukan kualitas skuad yang ada saat ini.
Satu hal yang perlu dicatat adalah bahwa, dalam situasi seperti ini, penting bagi kedua pemain untuk memiliki dukungan dari tim dan manajemen.
Perlunya analisis mendalam oleh staf pelatih mengenai apa yang berjalan salah serta strategi untuk memperbaiki situasi ini menjadi sangat krusial. Temukan solusi taktis yang dapat membantu Zirkzee mendapatkan kepercayaan diri kembali serta membuat Casemiro tampil lebih dominan di lini tengah.
Perbaikan yang Diperlukan
Dalam pandangan yang lebih luas, jika Zirkzee dan Casemiro ingin mengubah nasib mereka di tahun 2025. Mereka harus melakukan refleksi dan penyesuaian yang mendalam terhadap permainan mereka. Untuk Zirkzee, memperoleh pengalaman lebih banyak dan memahami peran yang diinginkan dalam skema taktik Amorim menjadi langkah pertama.
Mengatasi tekanan dari fans dan tuntutan atas harapan yang tinggi akan menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh pemain muda ini. Pelatih harus memberikan dukungan mental serta latihan tambahan yang dapat membantunya lebih memahami sistem permainan yang diterapkan.
Sementara bagi Casemiro, mempertahankan kebugaran dan kembali kepada gaya bermain yang membuatnya berjaya di Real Madrid adalah hal yang krusial. Pelaksanaan pelatihan yang fokus pada pengembalian stamina dan teknik bermain mungkin dapat membantunya untuk menjadi lebih efektif dalam mendukung lini tengah United.
Pergeseran taktik di lapangan yang memperbolehkannya berperan lebih dominan dapat membantunya merebut kembali kepercayaan publik dan manajemen. Tak kalah pentingnya adalah bahwa Casemiro harus bersikap proaktif dalam introspeksi mengenai perannya dan bagaimana ia bisa memberikan kontribusi lebih besar di lapangan.
Kesimpulan
Zirkzee dan Casemiro adalah contoh nyata dari tantangan yang dihadapi pemain profesional di tengah tekanan liga yang sangat kompetitif. Walaupun akhir tahun ini menjadi momen yang kelam bagi keduanya. Setiap pemain memiliki kemampuan untuk belajar dari pengalaman buruk dan berkembang ke arah yang lebih positif.
Penggemar dan manajemen tim berharap, dengan langkah perbaikan yang realistis dan komitmen pada pengembangan. Kedua pemain ini dapat kembali menemukan bentuk terbaik mereka dan membantu tim meraih tujuan yang lebih baik di tahun mendatang.
Demikian berita seputar sepak bola terbaru mengenai, Zirkzee dan Casemiro bermain buruk akhir tahun ini. Ikuti terus berita terupdate mengenai Sepak Bola yang dibahas secara detail dan lengkap lainnya ya!