Nasib Apes Bomber Lokal: Sananta dan Drajad Minim Kesempatan di Timnas

Bagikan

Ramadhan Sananta dan Dimas Drajad, dua bomber lokal yang pernah menjadi andalan di klub masing-masing, kini menghadapi situasi sulit di Timnas Indonesia.

Nasib Apes Bomber Lokal: Sananta dan Drajad Minim Kesempatan di Timnas

Meskipun memiliki potensi besar dan performa yang mengesankan di level klub. Keduanya minim mendapatkan kesempatan bermain di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong. Artikel ini akan membahas latar belakang karier mereka, alasan di balik minimnya kesempatan bermain di timnas, serta dampak dari situasi ini terhadap karier mereka. Dibawah ini FOOTBALL GEARKIT akan membahas tentang nasib bomber Indonesia yang minim kesempatan bermain.

Latar Belakang Karier

Ramadhan Sananta, lahir pada 27 November 2002 di Daik, Kepulauan Riau, adalah salah satu talenta muda yang paling menjanjikan dalam sepak bola Indonesia. Karier sepak bolanya dimulai dari level yang sangat dasar, yakni Liga 3, di mana ia bergabung dengan PS Harjuna Putra pada musim 2021-2022. Di klub ini, Sananta menunjukkan bakatnya dengan mencetak 9 gol dalam 12 pertandingan, sebuah prestasi yang cukup mengesankan untuk pemain muda yang baru memulai karier profesionalnya.

Performa gemilangnya di Liga 3 menarik perhatian klub-klub besar, dan pada Januari 2022, Sananta bergabung dengan Persikabo 1973. Di Persikabo, ia mendapatkan kesempatan untuk bermain di Liga 1, liga tertinggi di Indonesia. Debutnya di Liga 1 terjadi pada 3 Februari 2022 melawan Bali United di Stadion Ngurah Rai, Bali. Meskipun baru bergabung, Sananta berhasil menunjukkan potensinya dan menjadi salah satu pemain muda yang patut diperhitungkan.

Muhammad Dimas Drajad, lahir pada 30 Maret 1997 di Gresik, adalah seorang penyerang yang telah menunjukkan konsistensi dan ketajaman di depan gawang. Dimas memulai karier sepak bolanya di akademi sepak bola Deportivo Indonesia, sebuah program yang merupakan hasil kerja sama antara Bakrie Group dan Federasi Sepak Bola Uruguay. Setelah belajar selama setahun di akademi tersebut, Dimas bergabung dengan tim junior Persegres Gresik United pada tahun 2013.

Pada tahun 2015, Dimas melanjutkan kariernya di PS Tira (sekarang Persikabo 1973). Di klub ini, ia berkembang menjadi salah satu penyerang yang diandalkan. Dengan kemampuan fisik yang kuat dan insting mencetak gol yang tajam. Dimas berhasil mencetak gol-gol penting yang membantu timnya bersaing di papan tengah Liga 1. Selain karier sepak bolanya, Dimas juga merupakan seorang anggota TNI dengan pangkat Sersan Dua, menunjukkan dedikasi dan disiplin yang tinggi baik di dalam maupun di luar lapangan.

Baca Juga: Tosin Adarabioyo – Bek Muda yang Siap Mengguncang Premier League ke Puncak Kejayaan!

Alasan Minimnya Kesempatan Bermain

Alasan Minimnya Kesempatan Bermain

Minimnya kesempatan bermain bagi Ramadhan Sananta dan Dimas Drajad di Timnas Indonesia dapat dijelaskan melalui beberapa faktor yang saling berkaitan. Pertama, persaingan ketat di lini depan Timnas Indonesia menjadi salah satu alasan utama. Di bawah arahan pelatih Shin Tae-yong, Timnas Indonesia memiliki banyak pilihan penyerang. Termasuk pemain-pemain naturalisasi yang memiliki pengalaman bermain di liga-liga top Eropa. Pemain seperti Ragnar Oratmangoen, Witan Sulaeman, dan Egy Maulana Vikri sering kali menjadi pilihan utama di lini depan, menggeser posisi Sananta dan Drajad ke bangku cadangan.

Selain itu, Shin Tae-yong dikenal sebagai pelatih yang sangat selektif dalam memilih pemain. Ia lebih mengutamakan pemain yang memiliki pengalaman internasional dan kemampuan teknis yang tinggi. Meskipun Sananta dan Drajad memiliki potensi besar. Mereka masih dianggap kurang berpengalaman di level internasional dibandingkan dengan rekan-rekan setim mereka yang lain. Hal ini membuat mereka sulit untuk mendapatkan kepercayaan penuh dari pelatih. Shin Tae-yong juga sering kali memilih pemain yang memiliki fleksibilitas tinggi dan bisa bermain di berbagai posisi, sesuatu yang mungkin belum sepenuhnya dimiliki oleh Sananta dan Drajad.

Faktor lain yang mempengaruhi adalah strategi permainan yang diterapkan oleh Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan ini sering kali menggunakan formasi dan taktik yang membutuhkan penyerang dengan kemampuan bermain di berbagai posisi dan peran. Pemain seperti Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri yang memiliki fleksibilitas tinggi lebih sering mendapatkan kesempatan bermain karena mereka bisa beradaptasi dengan berbagai skenario permainan. Sementara itu, Sananta dan Drajad yang lebih berperan sebagai penyerang murni. Sering kali kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan taktik yang diterapkan.

Dampak Terhadap Karier

Minimnya kesempatan bermain di Timnas Indonesia memiliki dampak signifikan terhadap karier Ramadhan Sananta dan Dimas Drajad. Bagi Sananta, yang masih muda dan sedang dalam tahap pengembangan karier. Kurangnya waktu bermain di level internasional bisa menghambat perkembangan dan eksposurnya. Bermain di timnas tidak hanya memberikan pengalaman berharga, tetapi juga meningkatkan nilai pasar pemain. Tanpa kesempatan ini, Sananta mungkin akan kesulitan untuk menarik perhatian klub-klub besar di luar negeri yang sering kali mencari pemain dengan pengalaman internasional.

Dimas Drajad, yang sudah lebih berpengalaman, juga merasakan dampak yang sama. Sebagai pemain yang telah menunjukkan konsistensi di level klub, Drajad tentu berharap bisa mendapatkan lebih banyak kesempatan bermain di timnas. Kurangnya waktu bermain bisa mempengaruhi kepercayaan dirinya dan motivasinya untuk terus berkembang. Drajad harus menjaga profesionalisme dan terus berusaha memberikan yang terbaik di setiap kesempatan yang ada. Baik di level klub maupun ketika mendapatkan panggilan timnas.

Kesimpulan

Nasib apes yang dialami oleh Ramadhan Sananta dan Dimas Drajad di Timnas Indonesia menunjukkan betapa ketatnya persaingan di level internasional. Meskipun memiliki potensi besar dan performa yang mengesankan di level klub. Mereka masih harus berjuang keras untuk mendapatkan kepercayaan penuh dari pelatih. Dengan terus bekerja keras dan menunjukkan performa terbaik. Sananta dan Drajad masih memiliki peluang untuk membuktikan diri dan kembali menjadi andalan di timnas.

Ikuti terus perkembangan informasi menarik yang kami suguhkan dengan akurasi dan detail penjelasan lengkap, simak penjelasan lainnya seputar bola dengan klik link footballboots68.com.